Aku ngga tau kenapa aku ngga pernah bisa marah sama kamu. Padahal kadang udah nyebelin bgt dan sewajarnya aku marah, tapi ngga bisa.
Kamu juga satu satunya cowo yang bisa bikin aku berubah. Emang belum bisa berubah total, tapi aku ngerasa jauh lebih baik dari sebelumnya karena kamu.
Sejak aku sama kamu, aku ngga pernah badmood sampe stress gitu".
Jadi tolong jangan berubah. Aku ngga sedewasa mereka, tapi aku berusaha.
Tiap hari aku selalu yakin kalo kita bisa stay through everything. Kenapa kamu tiba" kayagini?
Aku beneran sayang banget sama kamu ' I '
Rabu, 13 Juli 2011
Kamu, iya kamu
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Rabu, Juli 13, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
curhat
Coba Dia Tau
Kalo aja dia tau betapa senyumnya bisa bikin seharian jadi cerah
Kalo aja dia tau betapa keren dan menyenangkannya suaranya itu
Kalo aja dia tau ngobrol sama dia sebentaar aja bisa naikin moodku banget banget
Kalo aja dia tau gimana khawatirnya aku kalo dia belum keliatan di sekolah
Kalo aja dia tau gimana susahnya buat berhenti mikir tentang dia
Kalo aja dia tau aku sayaaang banget sama dia
Kalo aja dia tau betapa keren dan menyenangkannya suaranya itu
Kalo aja dia tau ngobrol sama dia sebentaar aja bisa naikin moodku banget banget
Kalo aja dia tau gimana khawatirnya aku kalo dia belum keliatan di sekolah
Kalo aja dia tau gimana susahnya buat berhenti mikir tentang dia
Kalo aja dia tau aku sayaaang banget sama dia
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Rabu, Juli 13, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
curhat
Selasa, 22 Maret 2011
Resensi A Little Princess
A Little Princess
“Dengan berpikir serta berperilaku seolah kau adalah seorang putri raja, maka kau akan menjadi putri raja sungguhan”
Novel ini bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Sara Crewe, putra dari Kapten Ralph Crewe dari India. Ibunda Sara meninggal setelah melahirkannya, sehingga Kapten Crewe sangat menyayangi gadis cilik yang biasa dipanggilnya dengan sebutan “Nyonya Kecil” ini. Sara adalah seorang anak kecil yang terkadang berpikiran terlalu dewasa. Ia sangat senang membaca buku, buku apapun –dongeng, Revolusi Perancis (dalam bahasa Perancis), dan banyak buku lainnya. Kegemarannya yang lain adalah berimajinasi, membayangkan bahwa ia adalah seorang putri raja –dan karenanya, ia harus bersikap seperti putri raja. Sara selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. Pada usia 7 tahun, ayahnya mengirimnya ke London untuk mendapat pendidikan yang baik di Sekolah Khusus Anak Perempuan milik Miss Maria Minchin. Awalnya, kehidupan Sara berjalan baik – baik saja di sekolah itu, karena ia anak yang ramah dan pandai bercerita. Ia bercerita seolah sesuatu benar – benar terjadi, membuat siapapun yang mendengarnya terpesona dan ingin mendengarkan ceritanya sampai habis. Miss Minchin yang materialistis juga memperlakukannya sebagai “murid istimewa”, karena dana yang dilimpahkan Kapten Crewe untuk sekolah miliknya.
Sampai hari itu terjadi. Hari ulang tahun Sara yang ke-11 sekaligus hari kematian Kapten Crewe. Ayah Sara itu meninggal tanpa meninggalkan satu sen pun untuk hidup Sara. Semenjak itu kehidupan Sara berubah total. Gadis kecil bermata hijau keabu – abuan ini tidak boleh mengikuti kelas seperti biasanya dan menjadi pembantu di sekolah itu bersama Becky. Kamarnya yang istimewa pun mesti ditinggalkannya, dan ia pun terpaksa pindah ke bilik di bawah atap, bersebelahan dengan bilik Becky. Setiap hari ia disuruh melakukan pekerjaan berat, diomeli oleh juru masak, disuruh membeli bahan makanan pada saat cuaca dingin bersalju dan jalanan licin berlumpur –cuaca khas kota London. Tapi ia tidak pernah berubah. Ia masih sama, Sara yang selalu membayangkan dirinya adalah seorang putri raja dan selalu bisa menghidupkan imajinasinya. Temannya kini hanya Ermengarde –seorang anak yang lamban dan montok, Lottie –anak kecil berumur 6tahun (keduanya murid di sekolah itu, mereka sering mengunjungi Sara diam – diam di biliknya, tanpa sepengetahuan Miss Minchin), dan Becky –pembantu sekolah yang malang. Bersama – sama mereka hidup dalam imajinasi Sara dan menjalani hidup yang berat dengan berkhayal.
Suatu hari, teman dari Kapten Crewe yang merasa bersalah atas kematian ayah Sara itu, datang ke London dan mencari Sara. Ia merasa bertanggung jawab atas masa depan anak itu. Setelah pencarian selama 2 tahun (ke Paris dan Moskow), ia menemukan Sara di sekolah di sebelah rumahnya. Kehidupan Sara pun kembali membaik. Ia tidak kembali ke sekolah itu. Becky menjadi pelayan pribadinya. Mereka tinggal bersama teman ayah Sara.
Penulis menceritakan segala detail dengan sangat indah, membuai para pembaca masuk ke dalam kehidupan Sara dan segala imajinasinya. Tentang perapian, tentang langit sore, burung layang – layang, dan banyak lagi. Kata – katanya membuat pembaca penasaran dan ingin terus membalik halaman demi halaman untuk mengetahui akhir ceritanya. Setelah membaca novel ini, diri kita pasti akan diliputi rasa hangat dan nyaman, seperti ketika Sara duduk meringkuk di depan perapiannya sambil mengunyah kue muffin bersama Becky. Kaki kita akan terasa jauh lebih ringan dibandingkan sebelumnya. Get it and read it!
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Selasa, Maret 22, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Being Single
Diputusin sama pacar? Atau, si ex-boyfriend nyebarin gosip nggak bener tentang kita, setelah kita putusin dia? Patah hati? Kesel? Jelas. Kita boleh nangis kok, tapi cukup setengah jam aja. Nggak usah sampai tujuh hari tujuh malem. After that? Bangkit dong! Mungkin kita ngerasa sediiiih banget kalau diputusin cowok. Tapi jauh lebih sakit lagi kalau kita putusin dia, lalu nggak lama setelah itu, teman – teman sekelas atau bahkan seangkatan ngejauhin kita, yang ternyata usut punya usut sang mantan bikin gosip yang bohong banget tentang kita dan nyebarin berita bohong itu ke seantero angkatan. Parahnya lagi, semua yang denger gosip itu percaya. Nah lho! Jadi berasa sekolah sendirian, yang masih mau setia cuma teman satu geng. Girls, saya pernah kok mengalami hal itu. Tadinya memang saya down banget. Saya sama sekali nggak nyesel mutusin mantan cowok saya. Tapi kok tega – teganya dia bikin gosip murahan kayagitu. Sekali lagi saya ulangi, saya sempat down karena hal itu. Tapi ini hidup kita, girls! Dan yang paling penting, kita MASIH MUDA! Nggak ada satu hal pun yang boleh dan bisa bikin kita putus asa berlebihan.
Kata siapa jadi jomblo nggak enak? Paling – paling pas baru putus aja berasa ada yang kurang tiap hari (kecuali kita emang seneng setelah putus). Ini nih, hal – hal menyenangkan yang bisa dan musti dilakukan waktu lagi jomblo :
· Hangout bareng teman – teman, cewek maupun cowok. Nggak ada lagi orang yang berhak ngatur kemana dan sama siapa kamu pergi (selain ortu).
· Cari satu resep dan praktekkan! Boleh sendirian atau bareng temen, kakak, adik, atau mamah. Pasti bakal seru deh. Tapi yang maksimal ya, hasilnya jangan sampai bikin orang bilang “enak” sambil meringis.
· Menulis kejelekan mantan dan menempelnya di dinding kamar. Tujuannya, biar kamu nggak nyeritain kejelekannya dia ke orang – orang dan mencegah kamu suka lagi sama dia.
Dijamin kamu akan merasa terhibur.
· Bikin artikel dan posting di blog kamu. Lebih bagus lagi kalau kamu coba mengirim artikel itu ke majalah, siapa tahu diterima?
· Mendekor ulang kamar kamu. Kamu bisa mengecat ulang kamar kamu, pilih warna yang sama sekali berbeda. Pindahkan lemari dari tengah ke pojok kamar. Rapikan rak buku kamu –letakkan sesuai abjad atau ukuran.
· Beli satu buku yang kamu suka dan baca sampai habis. Kalau bisa, buku yang isinya menyenangkan ya. Kalau isinya menyedihkan, bisa – bisa kamu mellow lagi
· Register di tempat sewa VCD/DVD dan pinjam film sebanyak – banyaknya. Bisa kartun, drama comedy, atau horor –terserah kamu. Tonton film itu sendirian atau bareng teman – teman. Jangan lupa sediakan snack, pilih salah satu: popcorn buatan sendiri, keripik kentang, cokelat, biskuit, dan minumannya soda, air mineral dingin, sirup, es teh atau eskrim.
See? Banyak kan hal menyenangkan yang bisa kita lakukan saat kita jomblo sekalipun. Though no one can go back and make a brand new start, anyone can start from now and make a brand new ending. All you have to do is: Learn to make yourself happy J
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Selasa, Maret 22, 2011
5
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Pagi Ideal
Sebuah pagi yang ideal, dalam pikiran saya, adalah sebuah pagi sekitar jam setengah 6 sampai setengah 8 di mana saya duduk di teras rumah menghadap ke jalan desa yang kadang ramai oleh derap kaki kuda penarik dokar, atau teriakan para tukang becak yang saling sapa dengan ibu – ibu pedagang di tengah perjalanan mereka menuju ke pasar. Saya duduk di kursi bambu, atau kursi rotan. Di sebelah kanan saya ada meja kecil yang juga terbuat dari bambu atau rotan. Di atasnya sudah tersedia secangkir minuman –teh, kopi hitam, susu, kopi susu, cappucino, apapun. Lalu di dekat cangkir itu, ada selepek (piring kecil) makanan kecil –roti tawar gandum yang diolesi selai kacang, brownies kukus, bolen, atau bahkan jajanan pasar seperti klepon, lopis, grontol, bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, apapun. Tangan kiri saya memegang buku yang berisi kisah inspirasional atau petualangan atau kehidupan remaja sementara tangan kanan saya meraih cangkir berisi minuman hangat itu, lalu menyesapnya perlahan – lahan. Cangkir itu saya letakkan lagi di meja, kemudian mulut saya akan tergoda untuk mencicipi jajan – jajan itu, saya pun mengambilnya dari lepek dan mulai mengunyahnya sampai agak kenyang. Sambil menghirup udara pagi yang segar –bebas debu dan polusi, saya menyesap kopi (atau apapun yang ada dalam cangkir itu) sampai habis, menyadari bahwa ternyata hari hampir beranjak siang, becak dan dokar telah berganti menjadi motor – motor penuh asap yang menyesakkan, lalu masuk kembali ke dalam rumah dengan perasaan nyaman telah melewati sebuah pagi yang ideal.
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Selasa, Maret 22, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Rabu, 02 Maret 2011
My 16th Birthday ^.^
Woohoooooo I'm sixteen years old now ! Tambah tua :(
Tapi belum punya SIM sama KTP sama rekening huhu aku pengen tiga benda itu tapi belum cukup umur. Dulu mah bangga dimana" trmasuk golongan muda (lo kira proklamasi?), tapi sekarang pengen cepet" 17 :)
Alhamdulillah bisa hidup sampai umur 16 ^^ belum pernah ngerasa seseneng ini di hari ultah.
Goodbye fifteen . . . .
Selama umurku 15 taun itu banyaaaaak banget kejadian yang unforgettable. Dari yang seneng, sedih, nggelani, nyebelin and many more :)
Jadi berasaaa bangeeet remajanya hehehe.
Big thanks to Allah for keeping me alive till now ^^
Makasih yang buanyaaaaaaaaaaaak bgt buat ibuku bapakku kakakku yang paling cantik (karena cuma 1 :p), buat temen", sahabatku (love prita anggi aphink pipit ebi mehe :*) dan org" yg selalu dukung aku dalam keadaan apapun :) semuanya deh pokonya I LOVE U ALL <3
Harapanku di umur 16 : jadi anak rajin, pinter, ga ngrepotin ortu, nile semua mapel bagus, jadi rajin ibadah, punya pacar? Haha may Allah answer it :)
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Rabu, Maret 02, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
life
Rabu, 23 Februari 2011
Quote of The Day
I was once afraid of people saying "who does she think she is?"
Now I have the courage to stand and say "This is who I am".
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Rabu, Februari 23, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
quote of the day
Senin, 21 Februari 2011
Save Energy :)
Tahukah kamu? AC dengan daya 600 watt yang menyala selama 1 jam setiap harinya, menghasilkan emisi karbon dioksida sebesar 160 kg per tahun ! Makanya, nyalakan AC kalau cuaca lagi panas aja, ya. Malam - malam juga jangan menyalakannya, apalagi waktu tidur. Kalau udah nyenyak, ngga berasa kan dinginnya?
Kita bisa kok, menghemat energi mulai dari kebiasaan di rumah. Ayo mulai !
Yuk, mulai kebiasaan baik hemat energi ! :)
Kita bisa kok, menghemat energi mulai dari kebiasaan di rumah. Ayo mulai !
- Pilih lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) yang menggunakan listrik lebih hemat daripada lampu bohlam biasa. Daya pakainya juga 10 kali lebih lama, lho. Yuk ganti bohlam dengan lampu CFL.
- Cabut charger dari stop kontak begitu selesai men-charge handphone. Karena saat sedang men-charge, hanya 5% energi listrik yang masuk ke baterai dan sisanya sebesar 95% terbuang sia - sia. Sayang banget, kan?
- Jangan membiarkan peralatan elektronik dalam posisi stand by. Karena ternyata alat elektronik yang masih dalam keadaan stand by tetap mengalirkan listrik.
Yuk, mulai kebiasaan baik hemat energi ! :)
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Senin, Februari 21, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
global warming
Selasa, 15 Februari 2011
Pemanasan Global : Bukan Cegah, Tapi Atasi
Panas. Itulah yang sering kita keluhkan selama beberapa waktu terakhir. Cuaca sering berubah drastis. Musim kemarau dan musim hujan juga terkadang seperti tidak tepat waktu kedatangannya. Seperti bulan Januari yang lalu, misalnya, biasanya hujan turun sebulan penuh sepanjang hari. Tetapi faktanya hal tersebut tidak terjadi bulan Januari yang lalu. Cuaca tetap panas layaknya musim kemarau dan hujan hanya turun beberapa hari –tidak berurutan.
Tentu saja semua orang tahu kalau hal – hal tersebut di atas terjadi karena sesuatu hal yang kita sebut pemanasan global. Pemanasan global adalah suatu keadaan di mana suhu atmosfer Bumi meningkat sehingga secara otomatis suhu perairan dan daratan Bumi juga meningkat.
Dampaknya bagi kehidupan manusia? Banyaaaak. Dampak dari pemanasan global ini kebanyakan bersifat negatif bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Suhu udara naik
Hal ini sangat terasa untuk kita, warga Indonesia –yang terletak di daerah khatulistiwa yang disinari matahari sepanjang tahun. Manusia yang tinggal di daerah khatulistiwa bisa jadi merupakan orang – orang yang terkena dampak pemanasan global yang terbesar. Suhu udara yang semakin hari semakin panas membuat kita malas beraktivitas. Mau keluar, panas. Berangkat sekolah, panas. Pulang sekolah, panas. Mau belanja, panas. Akhirnya malas melakukan apa saja. Produktivitas berkurang.
2. Perubahan cuaca, musim dan iklim
Matahari bersinar terang benderang. Berangkat deh, belajar kelompok ke rumah teman. Eh, tahu – tahu, baru 500 meter dari rumah, hujan turun dengan derasnya. Keki, kan?
Biasanya hujan deras mulai turun pada bulan November – Februari. Tapi ini sudah bulan Januari dan musim pun sepertinya masih sama dengan bulan Juni. Udara masih berdebu dan panas. Apakah musim bergeser?
3. Penyakit merajalela
Perubahan suhu yang cukup ekstrem (panas banget dan tiba – tiba hujan , jadi dingin) menjadi media yang baik untuk bakteri dan virus untuk berkembang biak. Perubahan suhu secara ekstrem ini meningkatkan kelembaban lingkungan. Padahal, tempat yang biasanya cocok untuk perkembangbiakan virus dan bakteri. Akibatnya, penyakit pancaroba seperti flu, batuk, sesak napas dan sebagainya menjangkiti banyak orang sepanjang waktu. Orang yang sedang sakit akan merasa tidak nyaman untuk mengerjakan sesuatu seperti biasanya. Produktivitas berkurang, lagi.
Tiga hal yang saya sebut di atas baru sebagian kecil dari seluruh dampak global warming. Masih banyak sekali dampak lain yang kalau dituliskan satu per satu, mungkin akan menghasilkan sebuah buku.
Mengapa kita selalu mengeluhkan cuaca panas, hujan tiba – tiba, banjir, dan banyak hal lainnya? Padahal itu semua terjadi karena perbuatan kita, kebiasaan buruk kita. Buang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa ijin resmi, dan banyak lagi.
Apa boleh buat, teman. Pemanasan global sudah terlanjur terjadi. Mencegahnya sudah pasti sia – sia, terlambat. Bukan lagi saatnya untuk mencegah, yang harus kita lakukan adalah MENGATASInya. Bagaimana caranya?
Hemat air, hemat energi, go green. Realisasinya? Sederhana saja. Tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Hemat air. Mulai sekarang, matikanlah bak mandi jika sudah terisi penuh. Mandilah dengan air bersih secukupnya saja. Kalau badan sudah terasa bersih dan segar, cukup. Jangan membuang – buang air.
Hemat energi. Cabut charger handphone segera setelah baterai handphone penuh, matikan screen saver komputer, naik kendaraan umum, mengoptimalkan sinar matahari dan udara yang masuk ke ruangan dengan membuka jendela dan ventilasi sehingga tidak perlu menyalakan lampu dan kipas angin atau air conditioner pada siang hari, dan mengganti lampu bohlam dengan lampu neon yang lebih hemat energi.
Go green. Tanamlah satu bibit pohon yang bisa tumbuh besar dan rawatlah pohon tersebut sebaik – baiknya. Siramilah setiap pagi dan sore. Cobalah untuk mengikuti program – program reboisasi dari pemerintah atau kelompok pelajar. Sambil menghijaukan Bumi, menambah teman baru pula. Menyenangkan, bukan?
Tentu saja semua orang tahu kalau hal – hal tersebut di atas terjadi karena sesuatu hal yang kita sebut pemanasan global. Pemanasan global adalah suatu keadaan di mana suhu atmosfer Bumi meningkat sehingga secara otomatis suhu perairan dan daratan Bumi juga meningkat.
Dampaknya bagi kehidupan manusia? Banyaaaak. Dampak dari pemanasan global ini kebanyakan bersifat negatif bagi kehidupan manusia, antara lain :
1. Suhu udara naik
Hal ini sangat terasa untuk kita, warga Indonesia –yang terletak di daerah khatulistiwa yang disinari matahari sepanjang tahun. Manusia yang tinggal di daerah khatulistiwa bisa jadi merupakan orang – orang yang terkena dampak pemanasan global yang terbesar. Suhu udara yang semakin hari semakin panas membuat kita malas beraktivitas. Mau keluar, panas. Berangkat sekolah, panas. Pulang sekolah, panas. Mau belanja, panas. Akhirnya malas melakukan apa saja. Produktivitas berkurang.
2. Perubahan cuaca, musim dan iklim
Matahari bersinar terang benderang. Berangkat deh, belajar kelompok ke rumah teman. Eh, tahu – tahu, baru 500 meter dari rumah, hujan turun dengan derasnya. Keki, kan?
Biasanya hujan deras mulai turun pada bulan November – Februari. Tapi ini sudah bulan Januari dan musim pun sepertinya masih sama dengan bulan Juni. Udara masih berdebu dan panas. Apakah musim bergeser?
3. Penyakit merajalela
Perubahan suhu yang cukup ekstrem (panas banget dan tiba – tiba hujan , jadi dingin) menjadi media yang baik untuk bakteri dan virus untuk berkembang biak. Perubahan suhu secara ekstrem ini meningkatkan kelembaban lingkungan. Padahal, tempat yang biasanya cocok untuk perkembangbiakan virus dan bakteri. Akibatnya, penyakit pancaroba seperti flu, batuk, sesak napas dan sebagainya menjangkiti banyak orang sepanjang waktu. Orang yang sedang sakit akan merasa tidak nyaman untuk mengerjakan sesuatu seperti biasanya. Produktivitas berkurang, lagi.
Tiga hal yang saya sebut di atas baru sebagian kecil dari seluruh dampak global warming. Masih banyak sekali dampak lain yang kalau dituliskan satu per satu, mungkin akan menghasilkan sebuah buku.
Mengapa kita selalu mengeluhkan cuaca panas, hujan tiba – tiba, banjir, dan banyak hal lainnya? Padahal itu semua terjadi karena perbuatan kita, kebiasaan buruk kita. Buang sampah sembarangan, menebang pohon tanpa ijin resmi, dan banyak lagi.
Apa boleh buat, teman. Pemanasan global sudah terlanjur terjadi. Mencegahnya sudah pasti sia – sia, terlambat. Bukan lagi saatnya untuk mencegah, yang harus kita lakukan adalah MENGATASInya. Bagaimana caranya?
Hemat air, hemat energi, go green. Realisasinya? Sederhana saja. Tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Hemat air. Mulai sekarang, matikanlah bak mandi jika sudah terisi penuh. Mandilah dengan air bersih secukupnya saja. Kalau badan sudah terasa bersih dan segar, cukup. Jangan membuang – buang air.
Hemat energi. Cabut charger handphone segera setelah baterai handphone penuh, matikan screen saver komputer, naik kendaraan umum, mengoptimalkan sinar matahari dan udara yang masuk ke ruangan dengan membuka jendela dan ventilasi sehingga tidak perlu menyalakan lampu dan kipas angin atau air conditioner pada siang hari, dan mengganti lampu bohlam dengan lampu neon yang lebih hemat energi.
Go green. Tanamlah satu bibit pohon yang bisa tumbuh besar dan rawatlah pohon tersebut sebaik – baiknya. Siramilah setiap pagi dan sore. Cobalah untuk mengikuti program – program reboisasi dari pemerintah atau kelompok pelajar. Sambil menghijaukan Bumi, menambah teman baru pula. Menyenangkan, bukan?
ENYAHKAN GLOBAL WARMING SELAMANYA !
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Selasa, Februari 15, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
beatblog writing contest,
global warming,
lomba
Jumat, 11 Februari 2011
4 Langkah Sederhana Selamatkan Air
Artikel ini saya tulis untuk diikutkan ke Beatblog Writing Contest. Jelas saya berharap menang, namanya juga mengikuti kompetisi. Kalaupun kalah, tidak masalah. Hitung – hitung mengasah kemampuan dan menambah pengalaman.
Air tersusun dari unsur hidrogen (H) yang mudah meledak dan unsur oksigen (O) yang mudah terbakar. Anehnya, gabungan dari kedua unsur tersebut malah sangat bermanfaat bagi kehidupan semua makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari – hari, kita menggunakan air untuk minum, mandi, mencuci, kakus, hingga rekreasi. Air sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Tapi jangan salah, teman. Air juga bisa berbalik menjadi bencana seperti banjir jika kita tidak menjaganya dengan baik.
Berharap bisa menciptakan air di masa depan tampaknya sama saja dengan mencoba menciptakan oksigen. Secanggih apapun teknologi yang manusia ciptakan, manusia tidak akan pernah mampu menciptakan unsur – unsur alami seperti hidrogen dan oksigen lalu mencampurkan keduanya dengan perbandingan komposisi tertentu untuk membuat air.
Tuhan, dengan segala kemampuan-Nya toh sudah menciptakan alam raya termasuk Bumi dan seisinya lengkap dengan air dan oksigen. Kita sebagai makhluk-Nya diberi tugas untuk menjaganya demi kelangsungan hidup kita. Patutkah kita mengabaikan tugas itu lalu dengan sengaja merusak sumber air dengan tangan kita? Pikirkan lagi.
Sayangnya kita yang hidup di era modern dan serba instan di mana teknologi semakin mudah dan murah, justru menganggap remeh hal – hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Lihat saja, sungai – sungai semakin penuh dan mampet karena sampah yang menumpuk. Sumur – sumur yang sumbernya dari air tanah banyak yang mengering. Kalaupun masih mengeluarkan air, tidak jarang air tersebut berbau tidak sedap, keruh, bahkan tidak terasa tawar. Pohon – pohon besar, yang akarnya bisa menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah, banyak ditebang untuk keperluan bahan bangunan dan kertas. Belum lagi limbah industri yang langsung dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah terlebih dahulu.
Di banyak negara berkembang (salah satunya Indonesia), kebanyakan masyarakat miskin yang tinggal di bantaran sungai tidak memiliki fasilitas pembuangan yang baik, sehingga mereka mau tidak mau harus buang kotoran di sungai. Kita tahu bahwa feces pasti membawa bakteri yang disebut Escherichia coli atau E.coli yang apabila terkonsumsi dalam jumlah di atas normal dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta pada 2006, 13 sungai yang mengalir melewati ibukota sudah tercemar bakteri Escherchia coli (E.coli). Kadar E.coli dalam air Sungai Ciliwung bahkan mencapai 1,6 – 3 juta individu per 100cc. Jumlah ini jauh melebihi kadar normal yaitu 2000 individu per 100cc. Selain itu, sekitar 30% sungai di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi juga telah tercemar E.coli melebihi batas normal. Itulah mengapa angka kematian bayi dan anak – anak di Indonesia akibat diare sangat tinggi.
Polutan air lainnya yang akan saya bahas di sini secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu limbah rumah tangga dan limbah industri. Limbah rumah tangga yang sulit diuraikan dan sering dibuang ke sungai dan sumber air lainnya adalah sampah plastik dan detergen. Keduanya mencemari air selama beratus – ratus bahkan beribu – ribu tahun hingga terurai atau diambil dari sumber air tercemar tersebut. Air yang tercemar sudah pasti membahayakan kehidupan makhluk air di sekitarnya. Beragam spesies di banyak sungai populasinya menurun secara signifikan. Beberapa di antaranya dilaporkan terancam punah. Mereka menanggung akibat dari perbuatan manusia. Tidakkah seharusnya kita melindungi mereka?
Polutan berikutnya adalah limbah industri. Industri apapun, baik itu industri kecil atau besar, sering kali membuang limbah yang belum diolah ke sungai atau laut. Banyak di antara limbah tersebut adalah logam berat. Bukan hanya membahayakan kehidupan air, logam berat juga secara otomatis mengurangi jumlah air layak konsumsi. Padahal kebutuhan air manusia setiap hari terus bertambah, sementara jumlah air layak konsumsi terus berkurang. Siapa yang harus disalahkan? Alam? Tuhan? Bukan keduanya. Itu semua adalah kesalahan kita. Renungkanlah.
Jumlah air di dunia tidak berkurang juga tidak bertambah. Tetapi air yang layak konsumsi bisa saja berkurang. Mengapa? Karena semakin banyak sungai dan sumber air lainnya, tercemar. Karena pohon – pohon yang membantu menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah terus ditebangi tanpa upaya reboisasi yang seimbang. Karena setiap hari manusia semakin rakus, mengeksploitasi sumber daya alam tanpa usaha memperbaruinya.
Apa yang harus kita lakukan? Diam saja dan menunggu sampai Bumi ini hancur? Salah besar. Semua ini harus diatasi. Saatnya kita sebagai generasi muda bertindak.
Kita harus membenahi segala sesuatu dari diri kita sendiri. Pertama, jangan membuang sampah di sumber air maupun di jalan atau di manapun selain tempat sampah. Sampah yang kita buang di jalan pun pada akhirnya bisa saja masuk ke saluran air karena tertiup angin. Kedua, cobalah untuk menghemat air. Matikanlah keran air jika bak mandi sudah terisi penuh. Ingatlah bahwa di luar sana masih banyak saudara kita yang harus berjalan sejauh 2-5km hanya untuk mendapatkan seember air bersih. Ketiga, tanamlah sebuah pohon yang apabila sudah tumbuh besar, akarnya bisa menyerap air dan menyimpannya dalam tanah. Rawatlah pohon tersebut sebaik – baiknya. Keempat, ingatkanlah orang tuamu untuk memanggil jasa sedot WC secara rutin. Pengelolaan septic tank yang tidak baik juga bisa mencemari air tanah secara langsung.
Air tersusun dari unsur hidrogen (H) yang mudah meledak dan unsur oksigen (O) yang mudah terbakar. Anehnya, gabungan dari kedua unsur tersebut malah sangat bermanfaat bagi kehidupan semua makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari – hari, kita menggunakan air untuk minum, mandi, mencuci, kakus, hingga rekreasi. Air sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Tapi jangan salah, teman. Air juga bisa berbalik menjadi bencana seperti banjir jika kita tidak menjaganya dengan baik.
Berharap bisa menciptakan air di masa depan tampaknya sama saja dengan mencoba menciptakan oksigen. Secanggih apapun teknologi yang manusia ciptakan, manusia tidak akan pernah mampu menciptakan unsur – unsur alami seperti hidrogen dan oksigen lalu mencampurkan keduanya dengan perbandingan komposisi tertentu untuk membuat air.
Tuhan, dengan segala kemampuan-Nya toh sudah menciptakan alam raya termasuk Bumi dan seisinya lengkap dengan air dan oksigen. Kita sebagai makhluk-Nya diberi tugas untuk menjaganya demi kelangsungan hidup kita. Patutkah kita mengabaikan tugas itu lalu dengan sengaja merusak sumber air dengan tangan kita? Pikirkan lagi.
Sayangnya kita yang hidup di era modern dan serba instan di mana teknologi semakin mudah dan murah, justru menganggap remeh hal – hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Lihat saja, sungai – sungai semakin penuh dan mampet karena sampah yang menumpuk. Sumur – sumur yang sumbernya dari air tanah banyak yang mengering. Kalaupun masih mengeluarkan air, tidak jarang air tersebut berbau tidak sedap, keruh, bahkan tidak terasa tawar. Pohon – pohon besar, yang akarnya bisa menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah, banyak ditebang untuk keperluan bahan bangunan dan kertas. Belum lagi limbah industri yang langsung dibuang ke sungai atau laut tanpa diolah terlebih dahulu.
Di banyak negara berkembang (salah satunya Indonesia), kebanyakan masyarakat miskin yang tinggal di bantaran sungai tidak memiliki fasilitas pembuangan yang baik, sehingga mereka mau tidak mau harus buang kotoran di sungai. Kita tahu bahwa feces pasti membawa bakteri yang disebut Escherichia coli atau E.coli yang apabila terkonsumsi dalam jumlah di atas normal dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta pada 2006, 13 sungai yang mengalir melewati ibukota sudah tercemar bakteri Escherchia coli (E.coli). Kadar E.coli dalam air Sungai Ciliwung bahkan mencapai 1,6 – 3 juta individu per 100cc. Jumlah ini jauh melebihi kadar normal yaitu 2000 individu per 100cc. Selain itu, sekitar 30% sungai di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi juga telah tercemar E.coli melebihi batas normal. Itulah mengapa angka kematian bayi dan anak – anak di Indonesia akibat diare sangat tinggi.
Polutan air lainnya yang akan saya bahas di sini secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu limbah rumah tangga dan limbah industri. Limbah rumah tangga yang sulit diuraikan dan sering dibuang ke sungai dan sumber air lainnya adalah sampah plastik dan detergen. Keduanya mencemari air selama beratus – ratus bahkan beribu – ribu tahun hingga terurai atau diambil dari sumber air tercemar tersebut. Air yang tercemar sudah pasti membahayakan kehidupan makhluk air di sekitarnya. Beragam spesies di banyak sungai populasinya menurun secara signifikan. Beberapa di antaranya dilaporkan terancam punah. Mereka menanggung akibat dari perbuatan manusia. Tidakkah seharusnya kita melindungi mereka?
Polutan berikutnya adalah limbah industri. Industri apapun, baik itu industri kecil atau besar, sering kali membuang limbah yang belum diolah ke sungai atau laut. Banyak di antara limbah tersebut adalah logam berat. Bukan hanya membahayakan kehidupan air, logam berat juga secara otomatis mengurangi jumlah air layak konsumsi. Padahal kebutuhan air manusia setiap hari terus bertambah, sementara jumlah air layak konsumsi terus berkurang. Siapa yang harus disalahkan? Alam? Tuhan? Bukan keduanya. Itu semua adalah kesalahan kita. Renungkanlah.
Jumlah air di dunia tidak berkurang juga tidak bertambah. Tetapi air yang layak konsumsi bisa saja berkurang. Mengapa? Karena semakin banyak sungai dan sumber air lainnya, tercemar. Karena pohon – pohon yang membantu menyerap air dan menyimpannya di dalam tanah terus ditebangi tanpa upaya reboisasi yang seimbang. Karena setiap hari manusia semakin rakus, mengeksploitasi sumber daya alam tanpa usaha memperbaruinya.
Apa yang harus kita lakukan? Diam saja dan menunggu sampai Bumi ini hancur? Salah besar. Semua ini harus diatasi. Saatnya kita sebagai generasi muda bertindak.
Kita harus membenahi segala sesuatu dari diri kita sendiri. Pertama, jangan membuang sampah di sumber air maupun di jalan atau di manapun selain tempat sampah. Sampah yang kita buang di jalan pun pada akhirnya bisa saja masuk ke saluran air karena tertiup angin. Kedua, cobalah untuk menghemat air. Matikanlah keran air jika bak mandi sudah terisi penuh. Ingatlah bahwa di luar sana masih banyak saudara kita yang harus berjalan sejauh 2-5km hanya untuk mendapatkan seember air bersih. Ketiga, tanamlah sebuah pohon yang apabila sudah tumbuh besar, akarnya bisa menyerap air dan menyimpannya dalam tanah. Rawatlah pohon tersebut sebaik – baiknya. Keempat, ingatkanlah orang tuamu untuk memanggil jasa sedot WC secara rutin. Pengelolaan septic tank yang tidak baik juga bisa mencemari air tanah secara langsung.
Jangan tunggu sampai besok ! Harimu adalah hari ini. Mumpung belum terlambat, teman. Mari bersama – sama melangkah menyelamatkan air untuk masa depan, untuk kehidupan anak cucu kita. Nasib air di tangan kita !
AYO MULAI !
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Jumat, Februari 11, 2011
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
air.,
global warming,
lomba
Masa Depan Air di Tangan Kita
Siapa yang bisa hidup tanpa air? Pasti jawabannya “tidak ada” kan? Kecuali kita diberi mukjizat luar biasa. Secara normal, tidak ada makhluk Bumi terutama manusia yang bisa hidup tanpa air. Mengapa? Karena 90% tubuh kita terdiri dari air. Sel – sel tubuh kita mengandung 85% - 95% air. Kalau sampai kekurangan air, sel – sel tersebut secara otomatis akan mengkerut, lemas, kehilangan daya dan akhirnya apoptosis (mekanisme kematian sel oleh dirinya sendiri). Kalau sel – sel itu mati, sesuai urutannya –jaringan, organ, sistem organ dan akhirnya seluruh tubuh organisme juga pasti akan mati.
Memang apa, sih, fungsi air untuk tubuh dan keseharian kita, sampai – sampai kita akan mati kalau tidak ada air? Well, air itu banyaaaak banget gunanya. Lihat saja deh, sehari – hari, kita pakai air untuk apa aja, guys? Mandi, mencuci, mengepel, rekreasi, dan yang paling penting untuk manusia adalah MINUM.
Siapa yang sanggup tidak minum selama 24 jam dan tidak merasa lemas? Puasa yang hanya sebentar saja sudah membuat tubuh mengalami dehidrasi. Itulah, salah satu alasan mengapa kita harus melestarikan dan menjaga air untuk kehidupan anak cucu kita kelak di masa depan. Siapa yang bisa menjamin, tahun 2070 nanti jumlah air masih sebanyak sekarang dan masih layak dikonsumsi –kalau kita tidak melakukan apapun mulai dari sekarang, untuk menjaga keberadaannya? Mungkin jumlah air secara keseluruhan tidak akan berkurang, bisa jadi malah bertambah karena es di kutub mencair, tapi bagaimana dengan air layak minum? Yuk kita cari tahu
Kalian tahu, tidak? Dari seluruh jumlah air yang ada di Bumi, hanya sekitar 1% yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari – hari. Air yang 1% itu tersimpan di sungai, danau, air bawah tanah, dan dalam bentuk es di kutub. Parahnya, sekarang ini sudah banyak sekali sumber air, baik itu sungai, danau maupun air tanah, tercemar. Polutannya beragam, tapi yang sering adalah limbah rumah tangga, misalnya sampah plastik, feces, dan detergen. Ditambah lagi dengan ulah orang – orang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi, seperti membuang limbah pabriknya di sungai, laut, di dalam tanah namun tidak mengolahnya terlebih dahulu sehingga limbah tersebut mencemari lingkungan.
Bukan hanya mencemari air, sampah plastik juga bikin mampet saluran air dan akhirnya menyebabkan banjir. Feces alias poop yang dibuang di sungai juga menjadi agen penyebaran bakteri E. coli (Escherichia coli). Di sebagian besar sungai di Indonesia, kadar E. coli sudah melebihi batas normal. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, bakteri E. coli tidak hanya mencemari sungai, tapi juga sumur – sumur. Bahkan air ledeng yang selama ini kita anggap bebas bakteri juga sudah tercemar E. coli. Kita semua tahu kalau bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang menyebabkan diare, salah satu penyakit yang menyebabkan tingginya angka kematian pada bayi dan anak – anak khususnya di Indonesia dan negara – negara berkembang.
Limbah detergen yang sulit diuraikan membahayakan kehidupan air di sekitarnya. Kasihan kan, ikan – ikan dan tumbuhan air? Padahal mereka tidak bersalah. Tapi mereka malah menanggung hasil perbuatan kita manusia.
Pohon yang menyerap air hujan dan menyimpan air di akarnya di bawah tanah juga sekarang semakin berkurang karena maraknya illegal logging. Orang yang menebang pohon secara besar – besaran dan tanpa ijin hanya memikirkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Mereka tidak memikirkan dampak perbuatan mereka bagi lingkungan dan warga yang tinggal di sekitar hutan yang mereka tebang. Berkurangnya luas hutan di Indonesia sering kali menjadi penyebab timbulnya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Pada saat seperti itulah air yang sangat berguna untuk kita berbalik menjadi bencana. Kembali ke diri kita.
Semakin banyak sungai tercemar, semakin banyak pohon ditebang, semakin sulit pula mendapatkan air layak konsumsi. Padahal Tuhan sudah luar biasa baik, menciptakan Bumi lengkap dengan air dan oksigennya. Dia tidak menyuruh kita menciptakan air. Tugas kita hanya menjaganya. Sangat memalukan, bukan, kalau kita tidak mampu melaksanakan tugas tersebut?
Ayo sadar wahai generasi muda calon pemimpin di masa depan ! Nasib Bumi di tangan kita. Tidak perlu susah – susah menghentikan praktek illegal logging atau mendatangkan alat berat untuk mengambil sampah di sungai kok. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tidak membuang sampah di sungai dan sumber air bersih lainnya. Aksi ini sangat membantu mengurangi pencemaran air. Kedua, hemat air. Bukan berarti kita tidak boleh minum 8 gelas air per hari, tetapi matikan keran bak mandi jika sudah terisi penuh. Jangan sampai meluap. Ketiga, tidak ikut menebangi pohon atau mendukung aksi semacam itu. Minimal, tanamlah satu pohon yang kelak bisa tumbuh besar dan akarnya mampu menyerap air hujan sehingga air itu tersimpan dalam tanah. Jangan hanya menanam, tapi rawatlah pohon itu seperti kita merawat hewan kesayangan kamu. Kelak kita akan menuai hasilnya. Percayalah !
Karena perubahan besar diawali dengan langkah kecil. Karena jarak seribu mil bisa ditempuh dengan diawali oleh langkah pertama. Berhenti bicara. Mulai lakukan sesuatu yang berguna. Karena kita bisa melakukannya. Mumpung belum terlambat. Suatu saat kita akan bilang “Syukurlah dulu kita melakukan ini. Kalau tidak, kita pasti sangat menyesal sekarang.”
Memang apa, sih, fungsi air untuk tubuh dan keseharian kita, sampai – sampai kita akan mati kalau tidak ada air? Well, air itu banyaaaak banget gunanya. Lihat saja deh, sehari – hari, kita pakai air untuk apa aja, guys? Mandi, mencuci, mengepel, rekreasi, dan yang paling penting untuk manusia adalah MINUM.
Siapa yang sanggup tidak minum selama 24 jam dan tidak merasa lemas? Puasa yang hanya sebentar saja sudah membuat tubuh mengalami dehidrasi. Itulah, salah satu alasan mengapa kita harus melestarikan dan menjaga air untuk kehidupan anak cucu kita kelak di masa depan. Siapa yang bisa menjamin, tahun 2070 nanti jumlah air masih sebanyak sekarang dan masih layak dikonsumsi –kalau kita tidak melakukan apapun mulai dari sekarang, untuk menjaga keberadaannya? Mungkin jumlah air secara keseluruhan tidak akan berkurang, bisa jadi malah bertambah karena es di kutub mencair, tapi bagaimana dengan air layak minum? Yuk kita cari tahu
Kalian tahu, tidak? Dari seluruh jumlah air yang ada di Bumi, hanya sekitar 1% yang bisa digunakan untuk kebutuhan sehari – hari. Air yang 1% itu tersimpan di sungai, danau, air bawah tanah, dan dalam bentuk es di kutub. Parahnya, sekarang ini sudah banyak sekali sumber air, baik itu sungai, danau maupun air tanah, tercemar. Polutannya beragam, tapi yang sering adalah limbah rumah tangga, misalnya sampah plastik, feces, dan detergen. Ditambah lagi dengan ulah orang – orang yang hanya memikirkan keuntungan pribadi, seperti membuang limbah pabriknya di sungai, laut, di dalam tanah namun tidak mengolahnya terlebih dahulu sehingga limbah tersebut mencemari lingkungan.
Bukan hanya mencemari air, sampah plastik juga bikin mampet saluran air dan akhirnya menyebabkan banjir. Feces alias poop yang dibuang di sungai juga menjadi agen penyebaran bakteri E. coli (Escherichia coli). Di sebagian besar sungai di Indonesia, kadar E. coli sudah melebihi batas normal. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh para ahli, bakteri E. coli tidak hanya mencemari sungai, tapi juga sumur – sumur. Bahkan air ledeng yang selama ini kita anggap bebas bakteri juga sudah tercemar E. coli. Kita semua tahu kalau bakteri Escherichia coli adalah bakteri yang menyebabkan diare, salah satu penyakit yang menyebabkan tingginya angka kematian pada bayi dan anak – anak khususnya di Indonesia dan negara – negara berkembang.
Limbah detergen yang sulit diuraikan membahayakan kehidupan air di sekitarnya. Kasihan kan, ikan – ikan dan tumbuhan air? Padahal mereka tidak bersalah. Tapi mereka malah menanggung hasil perbuatan kita manusia.
Pohon yang menyerap air hujan dan menyimpan air di akarnya di bawah tanah juga sekarang semakin berkurang karena maraknya illegal logging. Orang yang menebang pohon secara besar – besaran dan tanpa ijin hanya memikirkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Mereka tidak memikirkan dampak perbuatan mereka bagi lingkungan dan warga yang tinggal di sekitar hutan yang mereka tebang. Berkurangnya luas hutan di Indonesia sering kali menjadi penyebab timbulnya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Pada saat seperti itulah air yang sangat berguna untuk kita berbalik menjadi bencana. Kembali ke diri kita.
Semakin banyak sungai tercemar, semakin banyak pohon ditebang, semakin sulit pula mendapatkan air layak konsumsi. Padahal Tuhan sudah luar biasa baik, menciptakan Bumi lengkap dengan air dan oksigennya. Dia tidak menyuruh kita menciptakan air. Tugas kita hanya menjaganya. Sangat memalukan, bukan, kalau kita tidak mampu melaksanakan tugas tersebut?
Ayo sadar wahai generasi muda calon pemimpin di masa depan ! Nasib Bumi di tangan kita. Tidak perlu susah – susah menghentikan praktek illegal logging atau mendatangkan alat berat untuk mengambil sampah di sungai kok. Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tidak membuang sampah di sungai dan sumber air bersih lainnya. Aksi ini sangat membantu mengurangi pencemaran air. Kedua, hemat air. Bukan berarti kita tidak boleh minum 8 gelas air per hari, tetapi matikan keran bak mandi jika sudah terisi penuh. Jangan sampai meluap. Ketiga, tidak ikut menebangi pohon atau mendukung aksi semacam itu. Minimal, tanamlah satu pohon yang kelak bisa tumbuh besar dan akarnya mampu menyerap air hujan sehingga air itu tersimpan dalam tanah. Jangan hanya menanam, tapi rawatlah pohon itu seperti kita merawat hewan kesayangan kamu. Kelak kita akan menuai hasilnya. Percayalah !
Karena perubahan besar diawali dengan langkah kecil. Karena jarak seribu mil bisa ditempuh dengan diawali oleh langkah pertama. Berhenti bicara. Mulai lakukan sesuatu yang berguna. Karena kita bisa melakukannya. Mumpung belum terlambat. Suatu saat kita akan bilang “Syukurlah dulu kita melakukan ini. Kalau tidak, kita pasti sangat menyesal sekarang.”
AYO AMBIL LANGKAH PERTAMAMU
DAN
SELAMATKAN AIR UNTUK MASA DEPAN !
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Jumat, Februari 11, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
advice,
global warming,
lomba
Kamis, 20 Januari 2011
Get Well Soon, My Beloved Earth
Kita sebagai makhluk bumi pasti tahu kalau Bumi ini sedang “sakit panas”. Yeah, pemanasan global, salah satu topik paling trend saat ini. Seluruh dunia membicarakannya. Dari anak SD sampai para menteri dan Presiden dari berbagai negara meributkannya. Well, sebenarnya pemanasan global itu sendiri apa sih? Kalian pasti sudah sering mendengar tentang ini. Tapi, nggak ada salahnya kalau kita pahami lagi apa arti pemanasan global sebenarnya.
Secara singkat, pemanasan global berarti meningkatnya suhu rata – rata bumi. Ada sebab, pasti ada akibat. Begitu juga sebaliknya. Nah, menurut para ahli, pemanasan global adalah akibat dari perubahan orbit bumi terhadap matahari, efek gas rumah kaca pada atmosfer, dan juga letusan gunung berapi. Tetapi sebagian besar justru berpendapat bahwa emisi gas buang dari manusialah penyumbang terbesar pemanasan global tersebut.
Akhir – akhir ini juga banyak berita mengenai peristiwa alam yang lagi – lagi disebabkan oleh pemanasan global. Check this out !
Jadi udah jelas banget, kenapa kita sebagai generasi muda harus mencegah dan mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat global warming ini. Siapa lagi, guys, yang bisa melakukan penyelamatan untuk bumi kita tercinta ini?
Ironisnya, masih banyak orang yang menganggap pencegahan global warming adalah tanggung jawab pemerintah semata. Padahal kan, yang tinggal di bumi, memanfaatkan hasil bumi, dan “secara nggak sengaja” merusak bumi itu ya kita – kita juga.
Kita nggak harus melakukan hal yang luar biasa besar, memakan banyak dana, waktu dan tenaga kok. Mulailah dari hal – hal kecil yang bermanfaat. Coba deh lakukan hal – hal berikut :
Khusus buat yang jarak rumah dan sekolahnya dekat, coba deh mulai jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah. Selain nggak menghasilkan emisi (gas buang), tubuh juga akan menjadi lebih sehat. Buat yang cewek nih, terutama, nggak perlu repot – repot diet. Cukup lakukan hal ini setiap hari. Dijamin langsing
Nah, buat yang rumahnya jauh dari sekolah, coba deh naik kendaraan umum. Nggak seburuk yang kamu pikirkan kok. Yah, resiko bau sedikit nggak apa – apalah. Selain membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor yang biasanya kamu pakai, kamu juga bisa belajar bersosialisasi dengan banyak orang dengan berbagai tipe. Di kendaraan umum, pasti kamu akan bertemu sesama pelajar, pedagang, guru, orang tua, anak kecil dan banyak lagi. Ajak mereka ngobrol dan pengetahuan umum kamu akan bertambah. Seru, kan, kalau bisa kenal sama banyak orang sekaligus mencegah pemanasan global?
Well, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya. Don’t wait until tomorrow. Because your day is today. Starts from now guys! Furthermore, semoga kalian juga membantu bumi menjadi “dingin” kembali dengan melakukan usaha – usaha seperti yang sudah disebutkan di atas. Selamat mencoba !^.^
Hopefully our earth could be safe in our hands ^.^
Get well soon, my beloved Earth :)
Secara singkat, pemanasan global berarti meningkatnya suhu rata – rata bumi. Ada sebab, pasti ada akibat. Begitu juga sebaliknya. Nah, menurut para ahli, pemanasan global adalah akibat dari perubahan orbit bumi terhadap matahari, efek gas rumah kaca pada atmosfer, dan juga letusan gunung berapi. Tetapi sebagian besar justru berpendapat bahwa emisi gas buang dari manusialah penyumbang terbesar pemanasan global tersebut.
- Salah satu penyebab global warming : illegal logging
Akhir – akhir ini juga banyak berita mengenai peristiwa alam yang lagi – lagi disebabkan oleh pemanasan global. Check this out !
- Akibat global warming : Bencana alam
- Akibat global warming : Ancaman kepunahan satwa terutama di daerah kutub
- Gletser Puncak Jaya Wijaya Mencair
- Argentina punya 55 juta sapi yang membuat negara ini menjadi salah satu penghasil daging sapi terbanyak. Tapi, kentut sapi ternyata menghasilkan gas metana yang mempengaruhi global warming. Sehingga 30% gas efek rumah kaca di Argentina dihasilkan oleh sapi. Sekarang para peneliti setempat sedang membuat penelitian dengan menempelkan tabung plastik di sapi untuk “menangkap” gas sapi supaya bisa dianalisis.
- Enggak perlu dibilangin lagi, dampak perubahan iklim memang sudah mulai terasa dan mengancam. Karena itulah akhir Oktober 2009 lalu para aktivis menggelar acara dan kampanye supaya kita ramai – ramai menjaga supaya emisi karbondioksida di atmosfer enggak lebih dari 350 ppm (part per million). Saat ini kadar karbondioksida di atmosfer kita adalah 390 ppm, dan kalau kita enggak menurunkannya, akan ada lebih banyak lagi bencana di dunia. Yuk, mumpung masih bisa, jaga bumi kita !
- Sekali lagi dampak global warming mulai terasa di Indonesia. Tanjung Indramayu dengan panjang sekitar 3600meter dan lebar 1800meter sekarang sudah tenggelam dan berubah menjadi lautan akibat abrasi. Padahal, tanjung ini amat diperlukan untuk menahan gelombang jika angin dari timur datang. Supaya tanjung – tanjung lain enggak bernasib sama, yuk, kita tanam pohon bakau dan mencegah pengerukan di bibir pantai.
- Para aktivis global warming lagi heboh ngomongin bentuk gletser di Nordaustlandet, Kepulauan Svalbard, Norwegia. Bentuk pahatan alami yang muncul sebagai hasil lelehan es yang diakibatkan oleh kenaikan permukaan laut ini seolah mengatakan bahwa bumi sedang menangis karena efek global warming yang semakin terasa.
- Akibat global warming : es di kutub mencair, permukaan air laut naik.
Jadi udah jelas banget, kenapa kita sebagai generasi muda harus mencegah dan mengatasi masalah yang ditimbulkan akibat global warming ini. Siapa lagi, guys, yang bisa melakukan penyelamatan untuk bumi kita tercinta ini?
Ironisnya, masih banyak orang yang menganggap pencegahan global warming adalah tanggung jawab pemerintah semata. Padahal kan, yang tinggal di bumi, memanfaatkan hasil bumi, dan “secara nggak sengaja” merusak bumi itu ya kita – kita juga.
Kita nggak harus melakukan hal yang luar biasa besar, memakan banyak dana, waktu dan tenaga kok. Mulailah dari hal – hal kecil yang bermanfaat. Coba deh lakukan hal – hal berikut :
- Membuang sampah pada tempatnya
- Matikan AC (Air Conditioner)
- Hemat energi
- Tanam satu pohon
- Naik kendaraan umum atau jalan kaki atau bersepeda
Khusus buat yang jarak rumah dan sekolahnya dekat, coba deh mulai jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah. Selain nggak menghasilkan emisi (gas buang), tubuh juga akan menjadi lebih sehat. Buat yang cewek nih, terutama, nggak perlu repot – repot diet. Cukup lakukan hal ini setiap hari. Dijamin langsing
Nah, buat yang rumahnya jauh dari sekolah, coba deh naik kendaraan umum. Nggak seburuk yang kamu pikirkan kok. Yah, resiko bau sedikit nggak apa – apalah. Selain membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor yang biasanya kamu pakai, kamu juga bisa belajar bersosialisasi dengan banyak orang dengan berbagai tipe. Di kendaraan umum, pasti kamu akan bertemu sesama pelajar, pedagang, guru, orang tua, anak kecil dan banyak lagi. Ajak mereka ngobrol dan pengetahuan umum kamu akan bertambah. Seru, kan, kalau bisa kenal sama banyak orang sekaligus mencegah pemanasan global?
Well, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya. Don’t wait until tomorrow. Because your day is today. Starts from now guys! Furthermore, semoga kalian juga membantu bumi menjadi “dingin” kembali dengan melakukan usaha – usaha seperti yang sudah disebutkan di atas. Selamat mencoba !^.^
Hopefully our earth could be safe in our hands ^.^
Get well soon, my beloved Earth :)
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Kamis, Januari 20, 2011
2
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
global warming,
lomba,
perubahan iklim
Minggu, 16 Januari 2011
Bad Mood
Setuju kan kalau semua orang pasti pernah mengalami syndrom yang bernama "Bad Mood"?
Apalagi kita nih cewek - cewek. pasti banyak banget hal yang bikin kita bete, males, marah dll. Bahkan, banyak cowok bingung karena kata mereka : "Cewek kok gampang banget badmoodnya ya. Untung kita cowok - cowok jarang badmood."
Bad mood atau bete yang kamu alami ini bakal baik - baik aja kalau nggak merugikan orang sekitar kamu. Tapi, kalau ke-bete-an itu dikeluarkan apalagi dilampiaskan ke orang - orang di dekat kamu dan lebih parahnya lagi, bikin mereka bete juga, wah ini namanya fatal, girls!
Biar kamu nggak terlunta - lunta apalagi sampai terlarut berhari - hari di mood kamu yang nggak jelas itu, yuk, kita cari tau penyebabnya dan cara mengatasinya.
Pertama, coba inget lagi hal apa yang bikin kamu bete sampai segitunya. Cuma masalah sepele sama teman sekelas? Dimusuhin sama kakak kelas? Berantem sama pacar? Dimarahin ortu?
Setelah ketemu apa sebabnya, cari solusi buat memecahkan masalah itu. Pikirkan lagi, apakah semua kebetean kamu berawal dari orang lain, atau jangan - jangan malah kamu yang lebay menyikapinya. Jangan segan meminta maaf untuk menyelesaikan masalah.
Masih bete juga? Yeah, some things must be tried to refresh your heart and mind!
Cobalah melakukan sesuatu yang kamu suka dalam waktu yang lama sampai kamu capek dan lupa kalau kamu lagi badmood. Misalnya bikin roti, masak, nulis, nggambar, bikin lukisan, scrapbooking, or anything else. Yang penting hal ini bikin kamu seneng lagi :)
Males ngapa - ngapain? Ya udah, cara termudah buat menghilangkan bete menurutku sih makan :p
Makanlah makanan yang manis - manis, kayak permen, lolipop, coklat, eskrim, pancake, pie, kue, dan banyaaaak lagi. Tapi jangan kebablasan yaaa. Inget kesehatan kamu juga.
Semoga betenya cepet ilang :)
Apalagi kita nih cewek - cewek. pasti banyak banget hal yang bikin kita bete, males, marah dll. Bahkan, banyak cowok bingung karena kata mereka : "Cewek kok gampang banget badmoodnya ya. Untung kita cowok - cowok jarang badmood."
Bad mood atau bete yang kamu alami ini bakal baik - baik aja kalau nggak merugikan orang sekitar kamu. Tapi, kalau ke-bete-an itu dikeluarkan apalagi dilampiaskan ke orang - orang di dekat kamu dan lebih parahnya lagi, bikin mereka bete juga, wah ini namanya fatal, girls!
Biar kamu nggak terlunta - lunta apalagi sampai terlarut berhari - hari di mood kamu yang nggak jelas itu, yuk, kita cari tau penyebabnya dan cara mengatasinya.
Pertama, coba inget lagi hal apa yang bikin kamu bete sampai segitunya. Cuma masalah sepele sama teman sekelas? Dimusuhin sama kakak kelas? Berantem sama pacar? Dimarahin ortu?
Setelah ketemu apa sebabnya, cari solusi buat memecahkan masalah itu. Pikirkan lagi, apakah semua kebetean kamu berawal dari orang lain, atau jangan - jangan malah kamu yang lebay menyikapinya. Jangan segan meminta maaf untuk menyelesaikan masalah.
Masih bete juga? Yeah, some things must be tried to refresh your heart and mind!
Cobalah melakukan sesuatu yang kamu suka dalam waktu yang lama sampai kamu capek dan lupa kalau kamu lagi badmood. Misalnya bikin roti, masak, nulis, nggambar, bikin lukisan, scrapbooking, or anything else. Yang penting hal ini bikin kamu seneng lagi :)
Males ngapa - ngapain? Ya udah, cara termudah buat menghilangkan bete menurutku sih makan :p
Makanlah makanan yang manis - manis, kayak permen, lolipop, coklat, eskrim, pancake, pie, kue, dan banyaaaak lagi. Tapi jangan kebablasan yaaa. Inget kesehatan kamu juga.
Semoga betenya cepet ilang :)
Diposting oleh
Chandra Wulan
di
Minggu, Januari 16, 2011
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
advice